Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Bulan Terakhir di Tahun 2020

Matamu yang memandang penuh cinta tak pernah kulihat lagi. Meski saling diam, sebenarnya banyak yang ingin diterangkan. Mengapa kau menghilang? Asal kau tau, disini selalu ada hati yang menunggu kau yang tak kunjung datang. Aku terlalu lancang menghawatirkan tentang keadaanmu. Tetapi semua itu sedikit berkurang saat aku tatap titik hijau di akun FB-mu, kulihat foto dengan gaya lugumu, dan kubaca balasan komentar-komentarmu pada wanita di postinganmu itu. Seketika aku tersenyum karena aku tau bahwa kau sedang baik-baik saja. Pandemi Covid-19 menambah rasa rindu terbelenggu dan menambah kemungkinan bertemu menjadi mustahil. Jarak ini seakan menghukum dan menyadarkan betapa pentingnya sebuah pertemuan dan kebersamaan. Baik-baik hati, semoga semesta segera mengizinkan pertemuan seperti semula. Cukup-cukup, aku akan berusaha legawa dan ikhlas pada akhir kisah 2020.

Bangkit

Bangkit Semesta memberiku pelajaran Cara memantaskan diri Tak semua kenyataan Berjalan dengan serasi Tentu, perlu revisi Bahkan koalisi Antara jiwa dan hati Agar menemukan sinar abadi

Srikandi Pemegang Pena Indonesia

Gambar
Srikandi Pemegang Pena Indonesia Karya Yetty Okta Viani Kau tuangkan semua ide di kepala Melalui pena bergoyang mengikuti irama Secarik kertas hanya mampu terdiam Menampung harapan berwujud tulisan Kau tulis huruf merangkai kata Tentang sebuah ketidakadilan Kau hanya mampu memandang Kaum laki-laki bersorak gembira Sementara kaummu hanya diam Di sudut kamar berteman keheningan Mengapa kita tak diberi kesempatan? Padahal kaum wanita punya hak juang Entah kapan derita wanita tersampaikan Biarlah waktu yang menjelaskan Sementara kau hanya punya keyakinan “Habis gelap terbitlah terang” Kini harapanmu berbuah manis Kaum wanita lebih dihargai Hak kami tak dibatasi lagi Kaulah Srikandi pena kami Berkat jasa dan perjuanganmu Kami dapat menggapai cita tanpa ragu Terima kasih R. A. kartini ku Namamu akan harum selalu

Berawal dari Kecewa Membuatku Tangguh

Gambar
Berawal dari Kecewa Membuatku Tangguh Perkenalkan namaku adalah Viani, gadis desa yang memiliki sejuta mimpi untuk Indonesia. Ketika orange sunset menyapa, angin berhembus lembut menerpa. Kulihat matahari tenggelam berganti tugas dengan bulan gemintang. Aku baru pertama kali menginjakkan kaki di kota Pahlawan, tepatnya di Stasiun Pasar Turi Surabaya. Setibanya di stasiun aku ditemani laki-laki hebatku yakni Bapakku. Kita nantinya akan dijemput kakak untuk selanjutnya pergi ke rumahnya agar bisa beristirahat melepas penat selama perjalanan. Keesokan harinya, ketika matahari masih malu menampakkan diri. Aku diantar Kakak pergi ke kampus impian. Kali ini bukan untuk berfoto-foto namun berjuang menjadi bagian dari keluarga besar kampus impian melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Aku sangat menaruh harapan besar kepada kampus ini dan ingin berfoto didepan gedung megah bertuliskan UNESA yang katanya itu gedung Rektorat namun tergagalkan oleh hujan. Mungki...

Puisi Tentang Hujan

Gambar
Secercah Kenangan dalam Hujan Hujan…. Sang pembawa senyuman Sang pengingat kenangan Datang dengan keindahan Hujan…. Penuh berkah dan anugerah Fenomena alam yang indah Bukti langit tak selalu cerah Derai hujan utuh membasahi Rintiknya mengingatkan janji Kala ingin hidup semati Rasa ini begitu mistis Saat hujan datang Secercah kenangan bermunculan Tubuh kuat akan melemah Kala kenyataan tak sesuai harapan Bangkit dan bertengadahlah Kesedihan hanya sementara Percaya akan rencana Tuhan  Esok pelangi datang setelah hujan