Bulan Terakhir di Tahun 2020
Matamu yang memandang penuh cinta tak pernah kulihat lagi. Meski saling diam, sebenarnya banyak yang ingin diterangkan. Mengapa kau menghilang? Asal kau tau, disini selalu ada hati yang menunggu kau yang tak kunjung datang.
Aku terlalu lancang menghawatirkan tentang keadaanmu. Tetapi semua itu sedikit berkurang saat aku tatap titik hijau di akun FB-mu, kulihat foto dengan gaya lugumu, dan kubaca balasan komentar-komentarmu pada wanita di postinganmu itu. Seketika aku tersenyum karena aku tau bahwa kau sedang baik-baik saja.
Pandemi Covid-19 menambah rasa rindu terbelenggu dan menambah kemungkinan bertemu menjadi mustahil. Jarak ini seakan menghukum dan menyadarkan betapa pentingnya sebuah pertemuan dan kebersamaan. Baik-baik hati, semoga semesta segera mengizinkan pertemuan seperti semula. Cukup-cukup, aku akan berusaha legawa dan ikhlas pada akhir kisah 2020.
Komentar
Posting Komentar